"TEORI PSIKOLOGI BELAJAR” (Burrhus Frederic Skinner)

MAKALAH



A.           PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang Masalah
Menurut Skinner penyelidikan mengenai kepribadiahn hanya sah jika memenuhi beberapa kriteria ilmiah. Ia tidak akan menerima gagasan bahwa kepribadian atau personality atau self yang membimbing atau mengarahkan perilaku. Dalam hal ini Skinner membedakan perilaku menjadi dua yaitu perilaku yang alami dan perilaku operan, perilaku alami menurutnya adalah perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas sedangkan perilaku operan adalah perilaku yan ditimbulkan stimulus yang tidak jelas atau tidak diketahui tetapi semata – mata dihasilkan oleh organisme itu sendiri.
Dalam teori yang dikemukakan oleh Skinner, dia berpendapat bahwa operant conditioning ini merupakan suatu situasi belajar, dimana suatu respon dibuat lebih kuat, akibat dari pemberian reinforcement secara langsung. Dan dalam pembentukan prilaku ini, Skinner memiliki prosedur-prosedur tertentu. Dan reinforcement yang diberikan terbagi menjadi 2 macam, yaitu reinforcement positif dan negatif. Dan perlu diperhatikan waktu dalam memberikan reinforcement. Dan sebaiknya dalam pemberian reinforcement, dilakukan secara bervariasi dan berselang-seling.

2.        Rumusan Masalah

B.            PEMBAHASAN
Burhus Frederic Skinner lahir pada tanggal 20 Maret 19 04 di kota kecil Pensylvania yaitu susquenhanna, ayahnya adalah seorag pengacara dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang kuat dan keras. Dia selalu berada dalam asuhan dan didikan yang berpola lama dan mementingkan kerja keras , ia lebih menyenangi kegiatan diluar rumah dan sangat menikmati kegiatan – kegiatan di sekolahnya[1].
Pada tahun 1926 Skinner meraih gelar sarjana muda dalam sastra Inggris di Hamilton Collage, New York ia menulis berbagai cerita pendek dan untuk menulis berbagai surat kabar lokal. Pada tahun 1928 skinner menjalankan kuliahnya kembali pada fakultas psikologi di universitas Harvard dengan mengkhususkan diri pada tingkah laku hewan. Pada tahun 1931 Skinner mendapatkan gelar Ph.D dan menghabiskan waktu selama lima tahun untuk bekerja di laboratorium W.J Crozier Di universitas Minnesota,selama 9 tahun Skinner di sana  hidupnya diwarnai oeh produktifitas dan membuatnya terampil sebagai salah seorang pemimpin behaviorisme yang terkemuka di Amerika Serikat. Pada tahun 1945 Skinner menjabat sebagai dekan fakultas psikologi universitas Indiana dan pada tahun 1948 ia menjadi guru besar di Harvard.
Skinner menerima banyak penghargaan kehormatan ,antara lain Distinguished Scientific Contribution Award dari The American Psichological association (APA) pada tahun 1958 dan mendapatkan mendali presiden dalam bidang i;mu pengetahuan dan medali emas dari apa pada tahun 1971[2]. dan pada tanggal 17 Agustus 1990 B.F Skinner meninggal dunia akibat leukimia dan meninggalkan dua orang anak, walaupun tidak berhasil sebagai seorang penulis dan penyair sebagai bentuk kreatifitasnya ia telah berhasil mencetuskan buku yang sangat terkenal yaitu “Walden II”

a)        Penggugah (reinforcement)
Sistem yang ditawarkan B.F. Skinner didasarkan pada cara kerja yang menentukan (operan conditioning).setiap makhluk hidup pasti selalu dalam proses melakukan sesuatu terhadap lingkungannya, selama melakukan proses operasi ini ,makhluk hidup tersebut pasti menerima stimulus -stimulus tertentu yang disebut dengan stimulus penggugah. Stimulus tersebut berdampak pada meningkatnya proses cara kerja tadi yaitu adanya penggugah (reinforcement) inilah yang disebut dengan “cara kerja yang menentukan” dalam perilaku pasti menghasilkan konsekuensi -konsekuensi  tertentu dan kosekuensi -konsekuensi ini akan mengubah kecenderungan mahluk hidup untuk mengulangi perilaku yang sama. Ketentuan penggugah dalam teori Skinner adalah sebagai berikut:
“perilaku yang diikuti oleh stimulus penggugah akan memperbesar kemungkinan  dilakukannya kembali perilaku tersebut di masa-masa berikutnya.
Perilaku yang tidak diikuti oleh stimulus – stimulus penggugah memperkecil kemungkinan dilakukannya kembali perilaku tersebut di masa – masa berikutnya.”

Menurut  Skinner pendidikan mengenai kepribadian hanya sah jikamematuhi kriteria ilmiah .penyelidikan mengenai kepribadian melibatkan pengamatan yang sistematis dan sejarah belajar yang khas serta latarbealakng yang unik dari individu .Menurut Skinner individu adalah organisme yang memperoleh perbendaharaan tingkah lakunya melalui belajar,individu bukanlah agen penyebab tingkah laku melainkan suatu point antara faktor – faktor lingkungandan bawaan yang khas serta secra bersama- sama menghasilkan akibat tingkah laku yang khas pula pada individu tersebut .Skinner telah menguraikan sejumlah teknik yang digunakan untuk mengontrol perilaku ynag dipelajari oleh social learning theorist yang tertarik pada modeling modifikasi perilaku .teknik itu adalah sebagai berikut[3]:
1.        Pengekangan fisik ( physical restrains) yaitu kita mengontrol perilaku dengan melakukan pengekangan secara fisik Contoh,beberapa dari kita menutup mulut untuk menghidari diri dari menertawakan kesalahan orang.
2.        Bantuan fisik ( physical aids) kita mengontrol perilaku dengan melakukan bantuan fisik, contoh, seorang pengemudi truk minum obat perangsang anti kantuk agar tidak mengantuk saat mengemudi di perjalanan jauh.
3.        Mengubah stimulus(changing the stimulus conditions) yaitu ketika ada stimulus yang diinginkan oleh individu,maka stimulus itu diubah dengan stimulus yang lain..contoh, orang yang berkelebihan berat badan menyisihkan sekotak permen dari hadapannya.
4.        Memanipulasi kondisi emosional (manipulasing emosional conditions), kita mengubah emosional yang ada dalam diri kita untuk mengontrol diri ,kita membuat dia sendiri memiliki suasana hati yang baik sebelum menghadiri pertemuan yang membuat stress agar  dapat menunjukkan perilaku yang tepat.
5.        Melakukan respons lain (performing alternative responses), menahan diri dari perilaku yang membawa hukuman dengan melakukan yang lain,contoh,untuk menahan diri agar kita tidak menyerang orang yang tidak kita sukai ,kita melakukan tindakan yang tidak berhubungan dengan pendapat kita tentang mereka.
6.        Menguatkan diri secara positif (positive self reinforcement), contohnya kita memberi hadiah pada diri sendiri karena mendapat nilai baik dalam ujian.
7.        Menghukum diri sendiri ( Se;f Punishment ),seorang menghukum diri sendiri karena gagal mencapai tujuan yang hendak diinginkan,contohnya,seorang mahasiswa menghukum diri sendiri karena gagal dengan giat belajar.

Dalam eksperimen yang dilakukan oleh skinner,penguat tidak selalu diberikan setiap kali binatang percobaan melakukan tindakan yang dikehendaki ,walaupun demikian perilaku operan masih menjadi seperti biasa . frekuensi pemberian penguatan atau pegaturan waktu disebu dengan “reinforcement schedules”. Penguatan yang diberikan pada waktu – waktu tertentu disebut degan partial reinforcement[4] sebagai contohnya orang tua tidak selama- lamanya bersama dengan orang tuanya oleh karena itu penguatan positif tidak selalu dapatdiberikan setiap kali anak melakukan tindakan yang dikehendari, prestasi yang dilakukan oleh anak walupun hanya satu kali akan membuat anak yang bersangkutan giat untuk berlatih.
Jadwal penguatan bervariasi menurut   pemberian conditional stimulus, ada dua kategori penjadwalan yang dilakukan oleh Skinner yaitu:
1.        Pemberian penguatan didasarkan pada jumlah respond an pemberia penguat berdasarkan waktu
2.        Pemberian penguatan secara teratur dan tidak teratur
Selain itu Skinner juga membuat empat jadwal penguatan yaitu,
1.        Fixed ratio yaitu jumlah respon tertentu menentukan kapan penguatan diberikn
2.        Fixed interaval yaitu selang waktu tertentu ( misalnya 5 menit ) menentukan pemberian penguatanberikutnya
3.        Variabel ratio yaitu jumlah perilaku responden yang terjadi tidak ditientukan secara kaku.
4.        Variable interval yaitu waktu pemberian penguat divariasi diantara selang waktu tertentu

d)        Pembentukan ( Shaping )
Salah satu pertanyaan yang dijawab Skinner adalah baaimana kita memiliki perilaku yang kompleks. Skinner berusaha menjawab pertanyaan ini dengan ide pemebentukan aau metode perkiraan yang silih berganti. Pada awalnya ide ini hanya berbentuk perilaku pendorong yang mirip dengan apa yang kita inginkan samapi perilaku kita tidak sama lagi dengan orang yang biasa dilakukan orang dalam kehidupan sehari – hari .sehingga metode seperti ini dipakai dalam terapi yang disebut  dengan desensitisasi sistematis ,contohnya ada pada orang yang mengalami fobia terhadap laba – laba, orang tersebut akan dihadapkan untuk mengamati laba – laba dalam 10 skenario dengan tingkat kepaikan ang berbeda – beda.dalam scenario yang pertama tingkat kepanikanna sangat rendah misalnya seorang yang terkena fobia melihat laba- laba kecil dari jarak jauh ,scenario yang kedua naik menjadi agak sedikit menakutkan dan seterusnya sampai pada tingkat ke – 10 dengan kepanikan yang sangat menakutkan yaitu ada laba – laba yang menakutkan menghinggapi wjah orang tersebut ketika mngemudi. Yang dilakukan seorang terapis dalam menerapi adalah memberikan pengajaran an bagaimana mengendorkan otot –otot pelaku fobia ketika menghadapi situai diatas.

e)         Stimultan Adversif
Stimultan adversif aalah lawan dari stimultan penguat ( reinforcement) tidak menyenangkan bahkan menyakitkan .pada eksperiment Siknner jika kita memaksa tikus percobaan untuk melakukan “ X” ia akan melakukannya secara tidak sempurna ,sehingga definisi ini menggambarkan pengondisian yang dikenal dengan “hukuman” sebaliknya jika pada eksperimen diata kita tukar simulan aversif setelah tikus memperlihatkan perilaku tertentu maka ini disebt dengan pengaan negative. Ketentuan dalam teori ini adalah:
1.        perilaku ynag diikuti oleh stimulant aversif akan memperkecil diulanginya perilaku tersebut pada masa selanjutnya
2.        perilaku yang diikuti oleh penghilangan stimultan aversif akan memperbesar kemungkinan diulanginya perilaku yang sama dimasa selanjutnya.

f)         Modifikasi Perilaku
Modifikasi perilaku atau yang disebut dengan B- Mod adalah teknik terapi yang didasarkanpada karya – karya Skinner . Cara kerjanya sangat sederhana yaitu menghilangkan perilaku yang tidak diingini ( dengan cara menghilangkan penguat ) dan menggantinya dengan perilaku yang dihasrati dengan penguat. Teknik ini banyak digunakan di lembaga – lembaga seperti rumah sakit rumah sakit jiwa, panti untuk remaja bermasalah dan penjara, dan ditandai dengan adanya aturan – aturan tertentu yang berlaku disebuah intitusi secara eksplisit dan mereka ang menaati akan dihadiahi,tetapi ini tidak nberlaku secara terus – menerus , ada tenggang waktu untuk memberikan hadiah itu.
3.        Prinsip Belajar B.F. Skinner
Skinner menganggap reward dan reinforcement merupakan factor penting dalam belajar. Ia berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal, dan mengontrol tingka laku. Pada teori ini guru memberikan penghargaan pada anak yang mempunyai nilai tinggi berupa hadiah sehingga anak akan lebih rajin dan menghukum anak yang mempunyai nilai kurang dengan tugas belajar yang lebih banyak. Dapat dimengerti bahwa teori ini juga termasuk teori operan conditioning yang berarti bahwa suatu prosis perilaku operan yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kmbali atau menghilang sesuai keinginan. Untuk itu Skinner mempunyai Prinsip belajar skinner adalah sebagai berikut.
1.         Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa
2.         Proses belajar harus mengikuti irama yang diajar
3.         Dalam proses belajar lebih dipentingkan aktifitas itu sendiri
4.         Dalam belajar digunakan shaping

C.           PENUTUP
Dalam pembentukan perilaku melalui reinforcement ini, Skinner membagi reinforcement menjadi dua macam, yaitu reinforcement positif dan negative, yang mana keduanya sama-sama memberikan penguatan terhadap tingkah laku. Berbeda hal nya dengan hukuman, dimana Skinner tidak mendukung digunakannya hukuman dalam rangka pembentukan prilaku, karena hukuman dalam jangka waktu yang panjang tidak mempunyai pengaruh, justru banyak segi negatifnya daripada segi positifnya.
Dan juga perlu diperhatikan, bahwa dalam hal waktu pemberian reinforcement, sebaiknya dilakukan secara bervariasi dan berselang-seling, tidak ditetapkan dalam satu waktu yang selalu sama. Dan di dalam operant conditioning ini ada yang dinamakan pemadaman dan pemulihan kembali, serta ada yang disebut dengan generalisasi dan diskriminasi dalam tingkah laku.
Teori belajar operan kondisioning Skinner memberi banyak kontribusi untuk praktik pengajaran. Konsekuensi penguatan dan hukuman adalah bagian dari kehidupan dan murid. Jika dipakai secara efektif, pandangan teori ini akan mendapat membantu para guru dalam pengelolaan kelas. Demikian pula prinsip-prinsip dan hukum-hukum belajar yang tertuang dalam teori ini akan membantu guru dalam menggunakan pendekatan pengajaran yang cocok untuk mencapai hasil belajar dan perubahan tingkah laku yang positif bagi anak didik.


DAFTAR PUSTAKA


Abdul Qodir. 2000. Sejarah Psiokologi, Terj. P.r  George. Yogyakarta: Prismashopie
Paulus Budiharjo. 1997. Mengenal kepribadian Mutakhir. Jakarta: Kanisius
Alex Sobur. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Irwanto. 2011. Psikologi Umum. Yogyakarta: Pustaka pelajar


[1] Abdul Qodir ,Sejarah Psiokologi,Terj.P.r  George,2000(Yogyakarta: prismashopie) hlm.405
[2] Paulus Budiharjo,Mengenal kepribadian Mutakhir,1997(Jakarta: Kanisius)hlm.109
[3] Alex Sobur, psikologi Umum,2003 (Bandung : Pustaka Setia ) hlm.310
[4] Irwanto, Psikologi Umum,2001(Yogyakarta: pustaka pelajar)hlm.117
"TEORI PSIKOLOGI BELAJAR” (Burrhus Frederic Skinner) | Gusti Rohwan | 5

0 comments:

Post a Comment